Agenda
penting dalam membangun pendidikan islam pluralis multikulturalisme
adalah penguatan pada landasan epistimologinya. Karena konstruksi
epistimologis dalam pendidikan islam selama ini lebih didominasi oleh
corak yang diwarisi oleh epistimologi klasik skolastik yang kurang
memberikan apresiasi terhadap dinamika dan perkembangan kehidupan yang
kian kompleks.
Penguatan
epistemologi yang lebih mempertimbangkan konstruksi pendidikan islam
pluralis multikultural menemukan signifikansinya. Dengan menemukan titik
pijak epistemologisnya secara kokoh, akan dimungkinkan untuk membangun
landasan keilmuan yang juga pengembangannya secara lebih luas dan
mendalam. Hal ini disebabkan karena epistemologi adalah ini / sentral
setiap pandangan dunia.
Hal
yang penting untuk dikembangkan adalah internalisasi nalar spiritual,
yang mendasarkan bangunan epistemologinya ke dalam tiga kerangka dasar:
dasar filsafat, tujuan pendidikan, nilai dan orientasi pendidikan.
1. Pada
dasar filsafat, nalar spiritual melandaskan diri pada filsafat
teosentris yang bersandarkan pada pijakan dan orientasi ketuhanan
2. Tujuan
pendidikan, jika pendidikan mempunyai tujuan untuk menuju kepada
kehidupan spiritual yang kekal dan abadi sebagai tujuan akhir perjalanan
hidup manusia sehingga akan melahirkan anak didik yang memiliki middset
yang lebih memiliki keseimbangan dalam dimensi manusia. Dibutuhkan
pendekatan yang secara epistemogis menemukan titik temunya dalam tataran
pendidikan
3. Nilai
dan orientasi pendidikan, pada dimensi ini proses penanaman sesuatu
kedalam dir manusia secara bertahap sehingga terjadi pengenalan dan
pengakuan terhadap tempat – tempat yang tepat dari segala sesuatu
kedalam tatanan penciptaan. Pengembangan nalar spiritual memegang
peranan penting dalam menyelesaikan persoalan – persoalan kompleks yang
terjadi dalam dunia pendidikan. Selain itu juga mengantarkan para pelaku
pendidikan untuk lebih memiliki sikap empati, simpati dsb.
0 komentar:
Posting Komentar