Kurikulum Pendidikan Pra Nikah
Keluarga memang menjadi tempat paling penting dalam penanaman ilmu keIslaman.
Karena di sinilah anak akan belajar untuk pertama kalinya sebelum memperoleh
ilmu dari luar lingkungan keluarga. Kerjasama yang baik antara Ayah dan Ibu
sangat vital dalam proses tumbuh kembang anak. Akan tetapi, peran keluarga
sebagai insititusi pendidikan non formal juga harus mendapat dukungan dari
institusi pendidikan formal mulai dari dasar hingga tingkat lanjut. Seperti
dijelaskan di awal, bahwa pernikahan adalah hal rumit dan ini harus dipaparkan
dengan gamblang dari yang bersifat umum hingga mendetil bagaimana Islam
mengatur hal tersebut. Mungkin ada permasalahan yang orangtua belum bisa
menyampaikan dan harus disampaikan oleh yang lebih ahli dan berilmu.
Perguruan tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan
formal, lebih-lebih perguruan tinggi Islam harus mengambil peran tersebut.
Sebagai perguruan tinggi, tentunya institusi mempunyai tujuan agar para
lulusannya bisa meniti karir dengan sukses. Kurikulum dan segala perangkatnya
akan didesain sedemikian baik untuk menunjang harapan tersebut. Kondisi
terbalik ketika berbicara masalah keIslaman, utamanya pada institusi pendidikan
Islam, penyampaian ilmu agama termasuk diantaranya munakahat kurang mendapat
perhatian lebih. Ini bisa dilihat dari porsi belajarnya yang relatif kecil.
Sangat disayangkan jika para mahasiswa harus mencari ilmu agama di luar kampus,
padahal dalam kesehariannya mereka menuntut ilmu di kampus yang berbasis agama.
Sudah sepatutnya kondisi paradoks tersebut segera disikapi.
Padahal, kedudukan ilmu pengetahuan tentang membina rumah
tangga yang Islami mempunyai andil yang cukup besar dalam kehidupan manusia.
Apalah arti karir sukses jika di level rumah tangga hancur berantakan karena
tidak tahu bagaimana membinanya dalam bingkai Islam? Bagaimana dia akan bisa
menjadi manajer yang baik di perusahaan jika di rumah dia gagal membina istri
dan anak? Lebih menderita karena kegagalan membina rumah, membina anak, akan
berimbas pada nasib manusia di akhirat nanti. Dan rasanya kurikulum pendidikan
pra nikah lebih urgent serta layak diberikan ketimbang sekedar menyampaikan
pendidikan seks kepada remaja.
Maka cukuplah Rasulullah SAW menjadi suri tauladan. Beliau
adalah seorang pemimpin negara, pebisnis sukses, panglima perang yang gagah
berani, tetapi beliau juga adalah seorang suami yang baik, dan ayah yang sangat
menyayangi anak-anaknya. Baik di dalam maupun luar rumah beliau tetap menjadi
idola.
Marilah berupaya sekuat tenaga mengamalkan segala yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah menjadikan rumah tangga
yang kita bina adalah rumah tangga yang diberkahi, sehingga bisa menjadi jalan
mencapai ridho Allah yaitu Surga yang penuh dengan kenikmatan. Semoga shalawat
dan salam tercurah atas Nabi Muhammad keluarga beliau dan seluruh
sahabat-sahabatnya.
Rabu, 20 Juni 2012
PENDIDIKAN PRANIKAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar